Teman Lamaku

Today, 17.03 WIB

Untuk teman-teman masa kecilku

Salam hangat selalu :)

Duduk di teras atas, di bawah rimbun daun pisang dari ladang tetangga, menikmati angin semilir jumat sore ini, sambil mengingat masa lalu yang indah bersama teman lama.

Sudah berapa tahun ya kita gak berkumpul bersama seperti dulu, Kawan? Jawabannya: bertahun-tahun!

Ngomong2 sekarang kalian sekolah dimana? Mau ambil jurusan apa? Udah punya SIM ya? Atau, kamu udah punya banyak pacar kaan?

Ahh, percuma juga aku menanyaimu disini, pasti kau tak kan membuka blogku karena kalian sudah sibuk dg urusan yg lebih penting ketimbang menjawab pertanyaan gak pentingku. Mungkin kau tidak tahu alamat blogku, atau gak tau kalau aku punya blog?

Di teras atas rumahku ini, jejak masa kecil kita masih melayang2 liar dipikiranku. Seandainya saat itu ada orang yg merekam perbuatan2 kita, dan mempertontonkannya pada kita sekarang, pasti itu akan menjadi guyonan.

Ingatkah kau kalau waktu masih TK, kita sering bermain bersama, di bawah teras ini, yg dulu menjadi gudang mainanku, dan sekarang telah berubah jadi tempat bernaung walet2 liar. Dulu kita biasa main sekolah2an, dokter2an, pasar2an, segala macam pekerjaan yg diakhiri dg –an. Ingatkah kau kawan, dulu kita main telpon2an dg telpon mainanku kita menelpon manusia imajinasi kita, kita bermain tanpa bosan dg telpon itu. Sampai2 bunyi bel nya sudah rusak tidak bisa dinyalakan. Seperti halnya telepon, boneka ku hidung nya pada copot karena sering dimainkan. Sekarang kemana ya saksi2 bisu masa lalu kita itu? Mungkin dibuang sama bapakku, aku juga gak tau.

Pada waktu kenaikan kelas dari TK ke SD, aku dan kalian akan tampil pada saat perpisahan. Aku dan sebagian teman perempuan ku tampil menari dan drama kecil2an. Di drama itu, aku senang karena aku dikasih peran jadi dokter. Haha.

Tapi sayang, beberapa hari sebelum tampil, aku mengalami kecelakaan akibat kecerobohanku. Pas di rumah, aku mencoba latihan menari, latihannya pun di atas kursi, jadilah aku jatuh dan tangan kiriku retak. Hah, aku kesal karena aku gak bisa ikut tampil pada saat itu.

Dan aku masih ingat, kalian berinisiatif menjengukku, tapi aku malu akan tanganku yang diberi gip, dan akhirnya aku sembunyi di balik kulkas. Haha. Aku tahu sekarang tingkah ku itu konyol sekali.

Pas sudah masuk SD pun aku juga begitu, masih malu dg tanganku. Pada saat kelas satu, pertama masuk, aku belum mendapatkan pasangan sebangku, tapi untungnya, temanku: Riris dan Tutut, dg senang hati menerima ku sementara di bangkunya. Jadilah kita bertiga duduk di satu bangku, berdesak2an. Makasih ya teman. :)

Tak sebatas teman satu kelas saja, kakak kelas maupun adik kelas kita juga kadang ikut bersama kita. Biasanya dulu kalau lagi musim mainan engleng, kakak kelas plus adik kelas bergabung. Seru sekali bermain bersama2. Tambah rame. :D

Aku sgt senang sekali pas kita belajar bersama di rumahku, karena Riris sudah pindah rumah di Slambur. Sesudah belajar, pasti kita sempetin main2 dulu sebelum kalian pulang, main Dino asik. Biasanya yg bawa bola tu adik kelasku, Cendy. Kita maen rame2. Tapi kadang kita kena marah ibuku karena gak belajar, malah maen. Haha.

Oiya, ingat permainan, aku jadi ingat dulu kita mengkuti tren mainan, kaya bermain yoyo, gasingan, bola bekel, badminton, main kelereng, dll. Tak kalah dg anak laki2, anak perempuan pun juga ikut main kelereng dulu. Kita sering main kelereng di depan kelas pas dulu sebelum sekolahnya di paving. Pas sesudah istirahat, pasti tangan kita kotor kena tanah. Pas musim badminton, kita dulu berjejer2 di lapangan memainkannya. Juga pas musim gasingan, kita berlomba2 membuat gasingan yg menurut kita canggih, bisa tahan lama. Kita buat itu bersama2 di sawah.
pas pulang sekolah juga, aku dan sekelompok anak RT 1: Riris, Tutut, Wulan, dan RT 3: Tika dkk, kadang2 lewat jalan diantara kali dan sawah. bagi kita itu jalan pintas, padahal kalo dipikir2, jaraknya tetep sama aja, nggak lebih deket. tapi asik juga lewat situ, sambil liat sawah2 ditemani gemericik air kali kecil. ah, indahnya.

Kita juga pernah mengalami kejadian yg mendebarkan. Pas olahraga di lapangan desa Sareng, salah satu teman kita: Salma menghilang diantara ladang tebu di sekitar lapangan. Kita semua panik, dan kita berusaha mencarinya di ladang tebu sampai kaki dan tangan kita perih kena daun tebu. Tapi hasilnya nihil. Akhirnya kita memutuskan utk kembali ke sekolah. Dan alhamdulillah, beberapa waktu kemudian, Salma menyusul. Aku masih tidak mengerti kenapa dia tiba2 menghilang. Hah, sesuatu!

Dan, tak lupa juga, kisah cinta monyet. Yaa, sebenarnya sih bukan kisah, cuma suka2an atau apalah. Ada yg cinta bertepuk sebelah tangan, ada yg disinyalir sama2 suka, atau yg paling miris ada yg cuma ejekan belaka, kayak aku (kadang aku berpikir kenapa sejak dulu aku sering jadi bahan ejekan? Haha :p) oh iya, dulu kita juga pada jail godain temen.kalo gak salah pas itu kita kelas 4, lagi hit nulis page huruf arab pegon (cuz di TPA pas diajar itu). nah, aku dan sebagian temen2ku tu ngejek Isna, anak pindahan dari SDN 1 Geger, sama Ryan yg juga murid baru dg menulis pake huruf pegon di papan tulis. karena keterlaluan, Isna sampe nangis. haha. nakal sekali ya kita dulu.

Jujur, aku kangen kalian semua teman, kangen saat kita dg akrab bermain bersama, gak mikir tuntutan tugas2 seperti sekarang.

Teman yg menerima aku apa adanya, teman yg memberiku banyak pengalaman2 baru, teman yg membuat aku gak gaptek permainan2 anak desa (haha). Mungkin ingatan kalian ttg masa kecil kita berangsur2 hilang, seperti matahari itu yg berangsur2 bersembunyi di balik sudut bumi yg lain dan menggelapkan langit sore ini.

Miss you all, my old friends :’)

Riris, Tutut, Wulan, Tika, Dita, Iis, Sella, Selly, Niki, Yuyun, Yuli, Yenny, Salma, Budi, Rohman, Ipin, Yajid, Rudy, Heri, Ryan, Agung, Eko, Wahyu, mbak Ayu, mbak Nita Kribo, mbak Nita gendut, Lilis, Cendy, teman2, kakak2 dan adek2 kelasku (maaf ya, wajahnya inget, tapi nama2nya lupa hehe)yg juga sering menghabiskan waktu denganku dulu.
Thanks for the times given to me :)

*khususnya alumni SDN 2 Geger angkatan 2002/2003